MAKALAH
FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN PENYULUHAN
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
D
I
S
U
S
U
N
O L E H
• ANGGA MAULANA FIRDAUS
• ARIYANTI
• FEBRIANTI
Semester : V (LIMA)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
TAFAQQUH FIDDIN – DUMAI
2010 – 2011
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan Penyuluhan dalam dunia pendidikan sangat penting dipelajari. Oleh itu alangkah lebih baiknya kita mengenal dahulu apa yang disebut bimbingan penyuluhan itu sendiri.
Istilah bimbingan dan penyuluhan dipandang dari segi terminologi berasal dari bahasa asing yaitu bimbingan dari Guidance dan penyuluhan dari Counseling.
A. Bimbingan
Mengenai pengertian bimbingan ini Bimo walgito mengemukakan sebagai berikut:
Bimbingan adalah merupakan bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan dalam hidupnya mencapai kesejahteraan.
Sejalan dengan pengertian di atas H. Koestuer Partowisastro mengemukakan pendapat :
Bimbingan adalah bantuan yang diberikkan kepada seseorang agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenal dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalannya sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung orang lain.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan bimbingan adalah suatu usaha bantuan yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam memberikan bantuan atau pertolongan kepada individu tersebut dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, mengenal dirinya dan dapat bertanggung jawab.
B. Penyuluhan
Penyuluhan menurut Bimo Walgito adalah : Penyuluhan adalah bantuan yang diberikan individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan langsung berhadapan muka, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya.
Dari pendapat tersebut di atas dapat dipahami bahwasanya bimbingan dan penyuluhan, ada persamaannya dan ada perbedaannya. Persamaan adalah keduanya merupakan suatu bantuan bagi individu-individu dalam menghadapi problem kedupannnya. Sedangkan perbedaan, bimbingan lebih luas dari pada penyuluhan, bimbingan lebih menitik beratkan pada segi-segi preventif, sedangkan penyuluhan lebih menitik beratkan pada segi kuratif, tetapi walaupun demikian pengguanan bimbingan selalu diikuti dengan kata penyuluhan.
Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah harus mendapatkan perhatian istimewa terhadap generasi muda. Karena manfaatnya adalah sangat besar bagi pemantapan hidup bagi generasi muda kita dalam berbagai bidang yang menyangkut ilmu pengetahuan. Ketrampilan dan sikap mental generasi muda. Apalagi mengingat bahwa generasi muda perlu dibina secara intensif sesuai dengan cita-cita yang terkandung dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa generasi muda harus dibina agar menjadi generasi pengganti dimasa mendatang yang harus lebih baik, lebih bertanggung jawab dan lebih mampu mengisi serta membina kemerdekaan Bangsa.
Dengan adanya bimbingan dan penyuluhan di sekolah diharapkan generasi muda menjadi generasi yang mampu bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat serta bagi bangsa dan negara.
Petugas bimbingan dan penyuluhan yang keberadaannya disamping sebagai badan yang bertugas memberikan bimbingan kepada para siswa juga sebagai guru yang memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik kepada siswa. Sehingga tanggung jawab petugas bimbingan dan penyuluhan menjadi ganda dan variatif atau sebagai pengajar mata pelajaran dan sebagai pendidik agama dan akhlaq yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN PENYULUHAN
DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling (BK)
1. Pengertian secara Umum
Dalam bahasa Inggris “counseling” dikaitkan dengan kata “counsel” yang di artikan sebagai berikut:
a. Nasehat (to obtain counsel)
b. Anjuran (to give counsel)
c. Pembicaraan (to take counsel)
d. Dengan demikian konseling diartikan sebagai pemberian nasehat, anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran
Maka konseling dalam tinjauan terminologi (istilah) banyak dijumpai dalam literatur-literatur bimbingan dan konseling antara lain:
1. C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu klien atau lebih, dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental klien.
2. Edwin C. Elwis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah dibantu secara pribadi untuk merasa dan berprilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan prilaku yang memungkinkannya berhubungan secara efektif dengan dirinya dan lingkungannya.
3. Devision of 17 of The American Psychologocal Association (APA) merumuskan definisi konseling sebagai bekerja dengan individu atau kelompok yang berkaitan dengan masalah pribadi, sosial, pendidikan dan vokasional.[1]
4. Menurut Williamson, konseling diartikan sebagai suatu proses personalisasi dan individualisasi untuk membnatu seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. Ciri-ciri prilaku sebagai warga negara dan nilai-nilai pribadi dan sosial serta kebiasaan dan semua kebiasaan lainnya, mempelajari keterampilan (skill), sikap dan kepercayaan yang dapat membantu dirinya selaku mahluk yang dapat menyesuaikan diri secara normal.[2]
2. Definisi Konseling dalam Islam
Deefinisi Konseling dalam pendidikan Islam adalah suatu aktivitas memberikan bimbingan, pengajaran dan pedoman kepada anak didik yang dapat mengembangkan potensi akal pikirannya, kejiwaannya, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika di sekolah/madrasah dan keluarga dengan baik dan benar secara mandiri dan berparadigma kepada al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah SAW serta aturan-aturan sekolah.
B. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan dan konseling di bidang vokasional (vocational Guidance and Counseling) yaitu bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan masalah jabatan atau pekerjaan yang perlu di pilih oleh murid sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing untuk masa sekarang dan yang akan datang.
2. Bimbingsn dan konseling dalam bidang kependidikan (Educational Guidance and Counseling) yaitu pemberian bimbingan yang menyangkut tentang pengambilan keputusan mengenai lapangan studi yang akan di pilih
3. Bimbingan dan konseling dalam kehidupan keagamaan (Religious Counseling) bertujuan untuk membantu pemecehan problema perseorangan dengan melalui keimanan menurut agamanya.
________________________________________
[1] Konseling dan Psikoterapi Islam: 179-180
[2] Teori-Teori Konseling Agama dan Ilmu: 95-96
C. FUNGSI BIMBINGAN PENYULUHAN
1. Pemahaman
Pemahaman disini bermaksud fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan pemahaman pihak-pihak tertentu untuk pengembangan dan pemacahan masalah peserta didik meliputi pemahaman diri dan dan lingkungan peserta didik.
2. Pencegahan
Pencegahan disini bermaksud fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang timbul dan menghambat proses perkembangannya.
3. Pengentasan
Pengentasan disini maksudnya yakni fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik.
4. Pemeliharaan dan pengembangan
Pemeliharaan dan Pengembangan yakni fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
D. PRINSIP BIMBINGAN KONSELING
Prinsip – Prinsip Umum
1. Bimbingan berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu yang terbentuk dari kepribadian yang berbagai macam
2. Pemberian bimbingan yang tepat dan sesuai pada individu yang bersangkutan
3. Berpusat pada indivudu yang dibimbing
4. Masalah yang tak dapat diselesaikan di sekolah, diserahkan kepada yang berwenang
5. Identifikasi kebutuhan
6. Fleksibel
7. Bimbingan dipimpin oleh ahli dalam bimbingan dan bekerjasama dengan pembantunya serta mengunakan narasumber
8. Evaluasi rutin terhadap program bimbingan
Prinsip – Prinsip Khusus
1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan; (1) non diskriminasi, (2) individu dinamis dan unik (3) tahap & aspek perkembangan individu, (4) perbedaan individual.
2. Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu; (1) kondisi mental individu terhadap lingkungan sosialnya, (2) kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya.
3. Prinsip berkenaan dengan program layanan; (1) bagian integral pendidikan, (2) fleksibel & adaptif (3) berkelanjutan (4) penilaian teratur & terarah
4. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan; (1) pengembangan individu agar mandiri (2) keputusan sukarela (3) ditangani oleh profesional & kompeten, (4) kerjasama antar pihak terkait, (5) pemanfaatan maksimal dari hasil penilaian/pengukuran
E. Sasaran Bimbingan dan Konseling
1. Pelayanan yang membantu siswa agar dapat lebih memahami tentang dirinya sendiri, terhadap bakat serta kemungkinan perkembangannya agar dapat dengan mudah mengungkapkan perasaan tertekan dan harapan ke alam sadarnya, serta melihat hal tersebut tanpa distorsi
2. Pelayanan yang membantu kepada pertumbuhan hidup sosial dan ketrampilannya ke arah sikap dan perasaan senang hidup bermasyarakat
3. Pelayanan terhadap kebutuhan siswa di bidang kesehetan mental dan fisik, keuangan dalam bentuk koperasi, pinjam meminjam, beasiswa, Student Employment Services (bagian urusan penemoatan kerja) adalah penting artinya bagi perkembangan studi mereka lebih lanjut[3]
F. Teknik-Teknik Konseling Dalam Islam
1.Teknik yang bersifat lahir
Teknik yang bersifat lahir ini menggunakan alat yang dapat di lihat, di dengar atau dirasakan oleh klien (anak didik)yaitu dengan menggunakan tangan atau lisan antara lain:
a) Dengan menggunakan kekuatan, power dan otoritas
b) Keinginan, kesungguhan dan usaha yang keras
c) Sentuhan tangan (terhadap klien yang mengalami stres dengan memijit di bagian kepala, leher dan pundak).
________________________________________
[3] prof.H.M Arifin M.Ed. teori-teori konseling agama dan umum
d) Nasehat, wejangan, himbauan dan ajakan yang baik dan benar. Maksudnya dalam konseling, konselor lebih banyak menggunakan lisan yang berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh klien dengan baik, jujur dan benar. Agar konselor bisa mendapatkan jawaban dan pernyataan yang jujur dan terbuka dari klien, maka kalimat yang dilontarkan konselor harus mudah dipahami, sopan dan tidak menyinggung perasaan atau melukai hati klien. emikian pula ketika memberikan nasehat hendaklah dilakukan denagn kalimat yang indah, bersahabat, menenangkan dan menyenangkan.
e) Menbacakan do’a atau berdo’a dengan menggunakan lisan
f) Sesuatu yang dekat dengan lisan yakni dengan air liur hembusan (tiupan)
2. Teknik yang Bersifat Batin
Yaitu teknik yng hanya dilakukan dalam hati dengan do’a dan harapan namun tidak usaha dan upaya yang keras secara konkrit, seperti dengan menggunakan potensi tangan dan lisan. Oleh karena itulah Rosululloh bersabda “bahwa melakukan perbuatan dan perubahan dalam hati saja merupakan selemah-lemahnya iman”.
Teknik konseling yang ideal adalah dengan kekuatan, keinginan dan usaha yang keras dan sungguh-sungguh dan diwujudkan dengan nyata melalui perbuatan, baik dengan tangan, maupun sikap yang lain. Tujuan utamanya adalah membimbing dan mengantarkan individu (anak didik) kepada perbaikan dan perkembangan eksistensi diri dan kehidupannya baik dengan Tuhannya, diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.[4]
________________________________________
[4] Drs. H. M. Hamdani Bakran Adz Dzaky. Hal: 206-207
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bimbingan konseling dalam pendidikan Islam adalah suatu aktifitas memberikan bimbingan, pengajaran dan pedoman kepada anak didik yang dapat mengembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika dalam keluarga, seolah dan masyarakat dengan baik dan benar secara mandiri berdasarkan al Qur’an dan al Hadist. Dengan menggunakan teknik-teknik tertentu baik yang bersifat lahir ataupun batin yang dilakukan oleh guru BK/BP dalam lingkungan sekolah/madrasah.
Semoga kita bisa menjadi tenaga pendidik yang selalu membimbing anak didik kita dengan berlandaskan ajaran islam. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Adz Dzaky, Hamdani Bakran. Konseling dan Psikoterapi Islam. Fajar Pustaka Baru: Yogyakarta, 2002
Arifin, Muhammad. Teori-Teori Konseling Agama dan Umum. Golden Terayon Press: Jakarta, 2003
Amang Fathur Blog’s : http://mabadik.wordpress.com/2010/07/08/bk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar