In The Name Of Allah

In The Name Of Allah

Senin, 14 Maret 2011

Skripsi Kakak Ku

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : a. Peningkatan Kemampuan Terhadap Materi Pecahan yang Berhubungan dengan Perbandingan dengan Metode Latihan Siswa Kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai

b. Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak dengan Metode Interogatif Siswa Kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai

2. Peneliti
Nama : Afriani
NIM : 814508131
Jenis Kelamin : Wanita

3. Lokasi Penelitian : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai

4.Teman Sejawat
Nama : Sophan Hidayat
NIP : 19770429 200501 1 004
Golongan/Pangkat : Pengatur Muda Tk.I II/ B
Jabatan : Guru SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai

5. Supervisor
Nama : Drs. Zulkifli Zahari
NIP : 19631001 198210 1 001
Golongan/Pangkat : Pembina IV/A
Jabatan : Pengawas Sekolah



Mengetahui Dumai, 07 April 2009
Supervisor Peneliti



Drs. ZULKIFLI ZAHARI AFRIANI
NIP.19631001 198210 1 001 NIM. 814508131

Mengetahui
Kepala SDN 009 Bukit Kapur



BAHARUDDIN,A.Md
NIP. 19580905 198410 1 001
LEMBAR IDENTITAS

Nama : Afriani
NIM : 814508131
Program Studi : S1 – PGSD
Tempat Mengajar : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
Jumlah Siklus : 2 (dua) Siklus

Masalah yang merupakan fokus perbaikan

1. Peningkatan Kemampuan Terhadap Materi Pecahan yang Berhubungan dengan Perbandingan dengan Metode Latihan Siswa Kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai

2. Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Anak dengan Metode Interogatif Siswa Kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
















KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan lahir dan bathin sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas dengan judul peningkatan kemampuan terhadap materi pecahan yang berhubungan dengan perbandingan dengan metode latihan siswa kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai. Bahasa Indonesia dengan judul peningkatan kemampuan menyimak cerita anak dengan metode interogatif siswa kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai. Dan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam dilimpahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari yang tidak berilmu pengetahuan menjadi umat yang berilmu pengetahuan.
Didalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa banyak kesulitan- kesulitan dan hambatan yang dihadapi baik dari pihak penulis sendiri maupun berhubungan dengan bahan-bahan atau materi laporan. Dalam pemecahan masalah ini banyak pihak yang membantu penulis baik berupa pikiran dan tenaga maupun layanan informasi lainnya, maka akhirnya laporan ini dapat diselesaikan meskipun masih dalam bentuk yang sederhana.
Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Erniwati – Dosen yang mendampingi selaku Dosen UPBJJ-UT Pekanbaru yang telah meluangkan waktu dalam menyampaikan perkuliahan dan bimbingan tentang penelitian tindakan kelas dengan penuh perhatian dan kesabaran
2. Bapak Zainirwan S.Pd selaku pengelola pelajar S1 PGSD UPBJJ-UT Pekanbaru kelas Dumai, yang telah memberikan bantuan pelayanan administrasi mahasiswa S1 PGSD Pokjar Dumai dengan penuh perhatian dan kesabaran
3. Bapak Drs. Zulkifli Zahari selaku supervisor dalam penyusunan penelitian tindakan kelas yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak masukan dengan penuh perhatian dan kesabaran
4. Bapak Baharuddin, A.Md selaku kepala SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai yang telah ikut memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
5. Bapak Sophan Hidayat, A.Ma.Pd selaku teman sejawat yang telah banyak membantu dalam penelitian tindakan kelas
6. Sahabat- sahabat tercinta dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan ide- ide dalam penyelesaian laporan ini

Kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan diatas, penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga amal sholeh dan bantuan dari mereka akan mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Amin...Amin...Amin Ya Rabbal ‘Alamin.


Dumai, 07 April 2009



AFRIANI
NIM: 814508131


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................................
1.3 Proses .............................................................................................................

BAB II PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN .....................
2.1 Identifikasi Masalah ..............................................................................
2.2 Analisis dan Perumusan Masalah ..............................................................
2.3 Rencana Perbaikan ........................................................................................

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN .....................
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksana ........................................................................
3.2 Prosedur Pelaksanaan ....................................................................................
3.3 Hal yang Unik ...............................................................................................

BAB IV TEMUAN (HASIL YANG DIPEROLEH) .......................................
4.1 Hasil Pengolahan Data ...................................................................................
4.2 Deskripsi Temuan .........................................................................................
4.2.1 Deskripsi Temuan dan Refleksi .................................................................
4.2.2 Pembahasan Singkat Mengenai Temuan ....................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT ...........................
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................
5.2 Saran dan Tindak Lanjut ...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Siklus I .....................
Lampiran 1b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Siklus II ...................
Lampiran 1c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siklus I ............
Lampiran 1d Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siklus II ..........
Lampiran 1e Teks Cerita Anak Siklus I .....................................................................
Lampiran 1f Teks Cerita Anak Siklus II ....................................................................
Lampiran 2a Laporan Perbaikan Pembelajaran I dan II Matematika ........................
Lampiran 2b Laporan Perbaikan Pembelajaran I dan II Bahasa Indonesia ................
Lampiran 3 Laporan Perbaikan Siklus I dan Siklus II ...............................................
Lampiran 4 Kartu Konsultasi ......................................................................................
Lampiran 5 Kesediaan Teman Sejawat dalam Penyelenggaraan PKP .......................
Lampiran 6 Surat Pernyataan ......................................................................................
Lampiran 7a Lembaran Observasi Matematika .........................................................
Lampiran 7b Lembaran Observasi Bahasa Indonesia .................................................




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Guna mewujudkan tujuan di atas diperlukan usaha yang keras dari masyarakat maupun pemerintah. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan dan telah melakukan pembaharuan sistem pendidikan. Usaha tersebut antara lain adalah penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga pengajar.
Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problematika klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali. Oleh karena itulah, guru perlu melakukan suatu upaya untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK).
1.2 Tujuan
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan yang penting dalam dunia pendidikan. Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: (1) Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa Negara, (2) Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan, (3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial. (4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis), (5) Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia, pengajarannya dilakukan sejak dini, yakni mulai dari sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih lanjut. Pembelajaran bahasa Indonesia ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dapat diketahui dari standar kompetensi yang meliputi, membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan (menyimak).
Sadar atau tidak, keterampilan menyimak kurang mendapat perhatian oleh
para guru di sekolah. Padahal menyimak merupakan suatu hal yang sangat penting. Menurut Salisbury (dalam Tarigan, 1980: 58-59) menyebutkan bahwa penekanan pengajaran di kelas 52% membaca, sedangkan menyimak hanya mendapat jatah 8% saja. Memperhatikan hal tersebut di atas, penulis memandang perlu untuk mengadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai dengan teknik menjawab pertanyaan.
Selain untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa, penulis juga merasa perlu mengadakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran matematika. Pelajaran matematika masih dianggap menakutkan bagi siswa sekolah dasar. Padahal matematika bisa dan mudah untuk dimengerti. Oleh karena itu, dalam pembelajaran matematika guru hendaknya mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dengan tujuan agar siswa lebih tertarik terhadap matematika. Selama ini guru hanya berfokus pada metode ceramah dan penugasan saja. Padahal, salah satu kunci keberhasilan siswa dalam pelajaran matematika adalah dengan sering berlatih. Untuk itu, dalam penelitian tindakan kelas penulis menggunakan metode latihan untuk meningkatkan hasil evaluasi matematika siswa.
Ketercapaian siswa kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai terhadap materi pelajaran menyimak cerita adalah sebagai berikut:
1. 2 siswa yang memperoleh nilai 8 atau 2/35 x 100 = 5,71%.
2. 6 siswa yang memperoleh nilai 7 atau 6/35 x 100 = 17,14%.
3. 8 siswa yang memperoleh nilai 6 atau 8/35 x 100 = 22,86%.
4. 15 siswa yang memperoleh nilai 5 atau 15/35 x 100 = 42,86%.
5. 4 siswa yang memperoleh nilai 4 atau 4/35 x 100 = 11,43%.
Sedangkan untuk materi pelajaran pecahan yang berhubungan dengan perbandingan, siswa memperoleh hasil sebagai berikut:
1. 3 siswa yang memperoleh nilai 9 atau 3/35 x 100 = 8,57%.
2. 2 siswa yang memperoleh nilai 8 atau 2/35 x 100 = 5,71%.
3. 6 siswa memperoleh nilai 7 atau 6/35 x 100 = 17,14%.
4. 5 siswa memperoleh nilai 6 atau 5/35 x 100 = 14,29%.
5. 10 siswa memperoleh nilai 5 atau 10/35 x 100 = 28,57%.
6. 9 siswa memperoleh nilai 4 atau 9/35 x 100 = 25,71%.
1.3 Proses
Penelitian tindakan kelas ini penulis lakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran menyimak cerita dan materi pelajaran pecahan yang berhubungan dengan perbandingan. Selain itu, laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412) pada program S1 PGSD.
Penelitian tindakan kelas ini penulis lakukan sebanyak 2 siklus untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika. Terkait dengan itu, laporan ini memuat tentang: (1) pendahuluan, (2) perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, (3) temuan atau hasil yang diperoleh serta (4) kesimpulan dan saran tindak lanjut.









BAB II
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2.1 Identifikasi Masalah
Untuk beberapa kali ulangan harian yang dilakukan, hanya sekitar 16 siswa dari 35 siswa di kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai yang berhasil mencapai tingkat penguasaan materi pembelajaran sebesar ≥ 60% pada materi menyimak cerita (bahasa Indonesia) dan materi pecahan yang berhubungan dengan perbandingan (matematika). Tidak tercapainya ketuntasan klasikal terhadap materi pembelajaran tersebut mengakibatkan siswa belum dapat melanjutkan indikator pembelajaran selanjutnya sehingga program pembelajaran yang telah disusun oleh guru pada awal semester tidak tercapai.
Berdasarkan hal tersebut, penulis meminta bantuan teman sejawat untuk mengidentifikasi kelemahan proses pembelajaran yang penulis lakukan di kelas. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat, terdapat beberapa masalah yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
Pada pembelajaran matematika, permasalahan yang telah diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Faktor Guru
a. Guru hanya berfokus pada metode ceramah dan penugasan menyebabkan proses pembelajaran menjadi membosankan.
b. Guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan
2. Faktor Siswa
a. Perhatian siswa terhadap proses pembelajaran rendah mengakibatkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran pecahan yang berhubungan dengan perbandingan.
b. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran rendah.
Permasalahan di atas kemudian dianalisa secara kolaboratif berdasarkan observasi kelas. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan penyebab yang paling mungkin dan di bawah kewenenangan guru. Melalui kerja kolaboratif diidentifikasi dan diadakan perbaikan pada permasalahan sebagai berikut.
1. Perhatian siswa terhadap proses pembelajaran rendah mengakibatkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran pecahan yang berhubungan dengan perbandingan.
2. Guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
Pada pembelajaran bahasa Indonesia terungkap permasalahan sebagai berikut:
1. Faktor Guru
a. Guru kurang memperhatikan isi materi ajar.
b. Guru kurang melakukan organisasi kelas sehingga ketika pembelajaran menyimak berlangsung iklim belajar menjadi kurang kondusif.
2. Faktor Siswa
a. Kemampuan menyimak siswa terhadap materi pembelajaran rendah.
b. Kurangnya inisiatif siswa selama proses pembelajaran belangsung.
Permasalahan pada pelajaran bahasa Indonesia di atas didentifikasi dan diadakan perbaikan pada permasalahan di bawah ini:
1. Kemampuan menyimak siswa terhadap materi pembelajaran rendah.
2. Guru kurang melakukan organisasi kelas sehingga ketika pembelajaran menyimak berlangsung iklim belajar menjadi kurang kondusif.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mencari informasi dari berbagai pihak, baik dari teman sejawat, kepala sekolah dan supervisor dengan melakukan penelitian tindakan kelas.
2.2 Analisis dan Perumusan Masalah
A. Analisis Masalah
Melalui kerja kolaboratif dengan teman sejawat diketahui bahwa faktor penyebab siswa kurang menguasai materi pembelajaran pada mata pelajaran matematika adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran cenderung satu arah dan berfokus hanya pada guru.
2. Pembelajaran kurang membekali siswa untuk mengidentifikasikan materi ajar.
3. Pembelajaran kurang memanfaatkan alat peraga dan membosankan.
4. Selama pembelajaran guru kurang memberikan bimbingan terhadap siswa.
5. Kecenderungan guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan saja.
Sedangkan faktor penyebab rendahnya kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya perhatian dan partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. Tingkat gangguan kelas tinggi.
3. Materi ajar yang tidak sesuai dengan siswa.
4. Iklim belajar yang kurang kondusif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar terhadap materi pelajaran pecahan yang berhubungan dengan perbandingan dengan metode latihan siswa kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai?
b. Bagaimanakah peningkatan kemampuan menyimak cerita dengan metode interogatif siswa kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai?
2.3 Rencana Perbaikan
Perencanaan tindakan untuk mata pelajaran matematika dan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Meminta bantuan teman sejawat sebagai mitra untuk pemecahan masalah dan sekaligus sebagai observer dan berkordinasi dengan kepala sekolah.
2. Menentukan materi pembelajaran yang akan disajikan dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan kegiatan inti mencerminkan penggunaan metode latihan.
3. Menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran termasuk media pembelajaran dan alat peraga.
4. Melaksanakan praktik mengajar yang diamati oleh teman sejawat dengan menyediakan lembaran observasi dan catatan pengamatan.
Alternatif untuk mata pelajaran matematika dapat ditempuh dengan cara:
a. Melaksanakan perbaikan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
b. Menyiapkan skenario pembelajaran dengan tiga tahap, yakni kegiatan awal, inti, dan penutup.
c. Memberikan bimbingan yang intensif kepada siswa ketika sedang melaksanakan tugas.
Sedangkan alternatif tindakan perbaikan pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah:
a. Membacakan cerita anak utuk disimak oleh siswa.
b. Menjelaskan materi pelajaran dengan lebih rinci.
c. Menuntun siswa dalam merumuskan pertanyaan untuk menentukan unsur intrinsik cerita yang telah disimaknya.













BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran matematika dan bahasa Indonesia dilaksanakan di kelas V SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 2 Maret 2009 sampai dengan 13 Maret 2009 dengan jadual pelaksanan pembelajaran sebagai berikut:
Tanggal 2 Maret 2009 : mata pelajaran matematika siklus I
Tanggal 5 Maret 2009 : mata pelajaran matematika siklus II
Tanggal 10 Maret 2009 : mata pelajaran bahasa Indonesia siklus I
Tanggal 13 Maret 2009 : mata pelajaran bahasa Indonesia siklus II
3.2 Prosedur Pelaksanaan
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan skenario pembelajaran dengan kegiatan inti mencerminkan penggunaan metode latihan.
2. Menentukan soal-soal evaluasi.
3. Memberikan bimbingan kepada setiap siswa selama proses pembelajaran. Bimbingan ini terutama difokuskan kepada siswa yang lemah.
Sedangkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran utuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan materi pembelajaran.
2. Membacakan cerita anak untuk disimak oleh siswa.
3. Menuntun siswa dalam merumuskan pertanyaan untuk menentukan unsur intrinsik cerita.
4. Memberikan bimbingan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
3.3 Hal-hal yang Unik
Hal-hal unik yang terjadi pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran antara lain tampak pada kehadiran observer. Pandangan semua siswa tertuju kepada observer tersebut. Kemudian guru menyampaikan bahwa pada hari itu akan dilaksanakan penelitian dan kehadiran observer tersebut adalah hanya untuk membantu pelaksanaan penelitian. Guru juga meminta semua siswa untuk bersikap sebagaimana biasanya. Selama pembelajaran berlangsung, siswa memberikan perhatian penuh dan terfokus terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Partisipasi siswa juga meningkat. Ini terlihat pada banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan. Padahal selama ini, partisipasi yang demikian sangat jarang dilakukan oleh siswa.







BAB IV
TEMUAN (HASIL YANG DIPEROLEH)
Berikut ini disajikan tabel hasil evaluasi pada mata pelajaran matematika.
No. Kode Siklus I Siklus II
1 AL 8 10
2 AF 10 10
3 AN 8 9
4 BP 7 9
5 CC 8 9
6 CR 7 8
7 DD 9 9
8 DC 8 9
9 DW 7 8
10 DN 7 8
11 DI 7 8
12 ER 10 10
13 FI 6 8
14 HR 6 9
15 IF 6 8
16 IN 7 9
17 IS 6 8
18 JT 10 10
19 KI 5 7
20 LN 5 8
21 LI 6 8
22 MS 6 8
23 MR 9 10
24 NV 7 8
25 NS 5 8
26 ND 7 10
27 RY 5 8
28 RZ 9 9
29 RC 6 8
30 RS 7 8
31 RM 6 8
32 RU 7 9
33 SW 9 10
34 WA 5 7
35 YE 8 9
Jumlah 249 302
Rata-rata 7,11 8,63
Berikut ini disajikan tabel hasil evaluasi siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
No. Kode Siklus I Siklus II
1 AL 8 9
2 AF 8 9
3 AN 10 10
4 BP 7 8
5 CC 9 9
6 CR 8 9
7 DD 7 8
8 DC 7 9
9 DW 6 8
10 DN 8 9
11 DI 7 8
12 ER 10 10
13 FI 6 8
14 HR 9 10
15 IF 7 8
16 IN 9 10
17 IS 6 7
18 JT 5 7
19 KI 7 8
20 LN 5 7
21 LI 7 8
22 MS 6 7
23 MR 8 9
24 NV 5 8
25 NS 7 8
26 ND 5 7
27 RY 6 8
28 RZ 7 8
29 RC 5 8
30 RS 6 8
31 RM 7 8
32 RU 6 7
33 SW 9 10
34 WA 6 8
35 YE 8 9
Jumlah 247 292
Rata-rata 7,06 8,34


4.1 Hasil Pengolahan Data
Berikut ini disajikan hasil pengolahan data pada mata pelajaran matematika.
Nilai Siklus I Keterangan Siklus II Keterangan
90 – 100
Istimewa 7 Tuntas 17 Tuntas
80 – 89
Sangat baik 5 Tuntas 16 Tuntas
70 – 79
Baik 10 Tuntas 2 Tuntas
60 – 69
Cukup 8 Belum tuntas - -
< 60
Kurang 5 Belum tuntas - -
Jumlah
35 35






Hasil pengolahan data untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.
Nilai Siklus I Keterangan Siklus II Keterangan
90 – 100
Istimewa 6 Tuntas 13 Tuntas
80 – 89
Sangat baik 6 Tuntas 16 Tuntas
70 – 79
Baik 10 Tuntas 6 Tuntas
60 – 69
Cukup 8 Belum tuntas - -
< 60
Kurang 5 Belum tuntas - -
Jumlah
35 35








4.2 Deskripsi Temuan
4.2.1 Deskripsi Temuan dan Refleksi
A. Deskripsi Temuan
Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh oleh siswa, ternyata proses pembelajaran yang telah dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan, baik pada pelajaran matematika maupun pada pelajaran bahasa Indonesia.
Pada mata pelajaran matematika siklus I, siswa yang memperoleh nilai dengan 90-100 (kategori istimewa) ada 7 orang (20%), nilai 80-89 (kategori sangat baik) ada 5 orang (14,29%), nilai 70-79 (kategori baik) ada 10 orang (28,57%), nilai 60-69 (kategori cukup baik) ada 8 orang (22,86%), dan nilai < 60 (kategori kurang) ada 5 orang (14,29%).
Sedangkan pada siklus II, nilai evaluasi siswa menunjukkan peningkatan. Siswa yang memperoleh nilai 90-100 (kategori istimewa) ada 17 orang (48,57%), nilai 80-89 (kategori sangat baik) ada 16 orang (45,71%), nilai 70-79 (kategori baik) ada 2 orang (5,71%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup baik dan kategori kurang tidak ada.
Hasil evaluasi siswa tersebut menunjukkan ketuntasan klasikal dan ketuntasan individu terhadap materi pembelajaran. Oleh karena itu, penulis merasa puas dan menghentikan penelitian sampai dengan siklus II.
Pada mata pelajaran bahasa Indonesia siklus I, siswa yang memperoleh nilai dengan 90-100 (kategori istimewa) ada 6 orang (17,14%), nilai 80-89 (kategori sangat baik) ada 6 orang (17,14%), nilai 70-79 (kategori baik) ada 10 orang (28,57%), nilai 60-69 (kategori cukup baik) ada 8 orang (22,86%), dan nilai < 60 (kategori kurang) ada 5 orang (14,29%).
Sedangkan pada siklus II, nilai evaluasi siswa menunjukkan peningkatan. Siswa yang memperoleh nilai 90-100 (kategori istimewa) ada 13 orang (37,14%), nilai 80-89 (kategori sangat baik) ada 16 orang (45,71%), nilai 70-79 (kategori baik) ada 6 orang (17,14%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup baik dan kategori kurang tidak ada. Pada siklus II ini , penelitian tindakan kelas dihentikan karena ketuntasan klasikal dan ketuntasan individu terhadap materi pembelajaran telah tercapai.
B. Refleksi Siklus I
Setelah merencanakan dan melaksanakan perbaikan kualitas pembelajaran di dalam kelas dan berdasarkan hasil evaluasi siswa tersebut, penulis melakukan refleksi terhadap perbaikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi ini berdasarkan hasil diskusi dengan observer yang melakukan pengamatan ketika proses pembelajaran berlangsung.
Refleksi pada mata pelajaran matematika untuk siklus I adalah sebagai berikut:
1. Guru tidak lagi terfokus pada metode ceramah dan penugasan saja.
2. Guru telah memberikan bimbingan kepada setiap siswa.
3. Latihan diperbanyak untuk membantu siswa lebih memahami materi pembelajaran.
4. Adanya kerjasama yang baik antara guru dan siswa selama proses pembelajaran dilaksanakan.
Sedangkan refleksi untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Materi ajar telah disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan siswa.
2. Tingkat ganggguan kelas telah diminimalisasikan.
3. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat.
4. Materi ajar disampaikan lebih rinci.
B. Refleksi Siklus II
Pada refleksi siklus II ini, penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Penulis bekerja sama dengan teman sejawat yang menjadi observer selama proses pembelajaran berlangsung untuk memperbaiki kelemahan yang terdapat pada pembelajaran siklus I.
2. Menentukan materi pembelajaran dan mencari alternatif tindakan.
3. Merencanakan kembali hal-hal untuk melakukan praktik pembelajaran yang diamati oleh teman sejawat.
4.2.2 Pembahasan Singkat Mengenai Temuan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II, penuliis telah melakasanakan proses pembelajaran dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi aktif siswa selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung semakin meningkat. Selain itu, tingkat gangguan kelas juga berhasil diminimalisasikan. Dalam menyampaikan materi ajar juga telah disesuaikan dengan kemampuan siswa. Penulis juga telah melakukan bimbingan secara intensif kepada siswa, khususnya siswa yang berkemampuan lemah. Dengan demikian, penelitian yang penulis lakukan telah berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan berbagai uraian yang terdapat pada bab IV dan sejalan dengan permasalahan yang penulis teliti. Simpulan yang dapat ditarik pada mata pelajaran matematika dan bahasa Indpnesia dalam peneltian tindakan kelas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Telah tercapainya ketuntasan klasikal dan ketuntasan individu terhadap materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan hasil evaluasi sebelum dan setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan, tidak sampai 50% siswa yang berhasil menguasai ≥ 60% materi pembelajaran. setelah dilaksanakan penelitian, seluruh siswa berhasil menguasai ≥ 70% materi pembelajaran.
2. Partisipasi aktif dalam pembelajaran yang dilakukan oleh siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan siswa dengan aktif dalam memberi dan menjawab pertanyaan selama kegiatan belajar-mengajar. Proses pembelajaran berlangsung dalam keadaan yang menyenangkan sehingga siswa berhasil mencapai ketuntasan belajar.
5.2 Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan di atas, di bawah ini disajikan saran. Saran yang dimaksud adalah:
1. Guru hendaknya memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat agar hasil yang diperoleh dalam pembelajaran menjadi optimal.
2. Guru juga harus menguasai berbagai pengetahuan tentang berbagai metode, teknik, strategi, dan pendekatan belajar sehingga dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran dan tidak terfokus pada metode pembelajaran yang konvensional saja.
3. Latihan dan bimbingan harus diberikan secara proporsional dan berimbang kepada setiap siswa. Hal ini harus disesuaikan dengan karakteristik siswa karena masing-masing siswa tersebut berbeda karakteristik dan kemampuannya.
4. Jika ketuntasan belajar belum tercapai, hendaknya guru memberikan remedi kepada siswa. Sebaliknya, jika ketuntasan belajar telah tercapai, pengayaan juga harus tetap diberikan untuk lebih meningkatkan dan memperkaya pengetahuan dan kemampuan siswa.









DAFTAR PUSTAKA
Nono , Sutarno : dkk (2006) . Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Winaputra Udin S (2005) . Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Haryanto (2005) . Sains Untuk SD kelas V. Jakarta : Erlangga.
A.S,Werkanis , Hamidi Marlius (2005) . Strategi Mengajar. Pekanbaru : Sutra Benta Perkasa.
Asy’ari , dkk (2005) , Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial. Jakarta : Erlangga.













Lampiran 1 a
RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar:
Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
Indikator:
Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perbandingan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini, siswa mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perbandingan
II. Materi Ajar
• Pecahan dan perbandingan
III. Metode pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Latihan
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)
Dalam kegiatan ini, guru:
• Melakukan orientasi kelas.
• Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini beserta tujuannya.
• Melakukan apersepsi dengan mengkonstruksikan pengalaman dan pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Dalam kegiatan ini guru:
• Menjelaskan materi pembelajaran.
• Menjelaskan langkah pengerjaan soal-s0al yang berhubungan dengan perbandingan.
• Memberikan latihan 1.
• Memberikan bimbingan kepada siswa.
• Menjelaskan cara pengerjaan latihan 1.
• Memberikan latihan 2.
• Memberikan bimbingan kepada siswa.
• Menjelaskan cara pengerjaan latihan 2.
• Mengadakan evaluasi (latihan 3 sebagai postes)
C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
• Dengan bantuan dan arahan guru, siswa diminta untuk membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran.
• Sebagai kegiatan penutup, guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menanyakan kesan-kesan para siswa atas kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan ini.
V. Sumber/Bahan/Alat
• Buku Matematika SD Kelas 5 dari berbagai sumber.
• Buku yang relevan lainnya.
VI. Penilaian
Jenis tes : lisan dan tertulis
Bentuk tes : essay
1. Pretes : menguji kemampuan siswa tentang perbandingan pecahan.
2. Proses : mengamati keaktifan siswa selama kegiatan belajar-mengajar.
3. Postes :
a. Ayah memelihara sapi dan kambing dengan perbandingan 6 : 5. Jika jumlah kambing 235 ekor, hitunglah:
- jumlah sapi
- jumlah sapi dan kambing
b. Uang Ahmad berbanding uang Dani adalah 2 : 3. Jika jumlah uang keduanya Rp 780.000,00, hitunglah:
- Uang Ahmad
- Uang Dani
- Selisih uang keduanya
Jawaban postes:
a. 1 Jumlah sapi/jumlah kambing = 6/5
Jumlah sapi/235 = 6/5
Jumlah sapi x 5 = 235 x 6
Jumlah sapi x 5 = 1.410
Jumlah sapi = 1.410/5
Jumlah sapi = 282 ekor
2. Jumlah sapi dan kambing = 282 ekor + 235 ekor
Jumlah sapi dan kambing = 517 ekor
b. 1 Uang Ahmad = 2/(2 + 3) x 780.000
Uang Ahmad = 2/5 x 780.000
Uang Ahmad = 312.000
Jadi, uang Ahmad adalah Rp 312.000,00
2. Uang Dani = 3/(2 + 3) x 780.000
Uang Dani = 3/5 x 780.000
Uang Dani = 468.000
Jadi, uang Dani adalah Rp 468.000,00
3. Selisih uang keduanya = uang Dani – uang Ahmad
Selisih uang keduanya = 468.000 – 312.000
Selisih uang keduanya = Rp 156.000,00
Mengetahui Dumai, 25 Februari 2009
Supervisor Observer



Drs. ZULKIFLI ZAHARI AFRIANI
NIP.19631001 198210 1 001 NIM. 814508131


Lampiran 1 b
RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar:
Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala
Indikator:
Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perbandingan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini, siswa mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perbandingan
II. Materi Ajar
• Pecahan dan perbandingan
III. Metode pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Latihan
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)
Dalam kegiatan ini, guru:
• Melakukan orientasi kelas.
• Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini beserta tujuannya.
• Melakukan apersepsi dengan mengkonstruksikan pengalaman dan pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Dalam kegiatan ini guru:
• Menjelaskan materi pembelajaran.
• Menjelaskan langkah pengerjaan soal-s0al yang berhubungan dengan perbandingan.
• Memberikan latihan 1.
• Memberikan bimbingan kepada siswa.
• Menjelaskan cara pengerjaan latihan 1.
• Memberikan latihan 2.
• Memberikan bimbingan kepada siswa.
• Menjelaskan cara pengerjaan latihan 2.
• Mengadakan evaluasi (latihan 3 sebagai postes)


C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
• Dengan bantuan dan arahan guru, siswa diminta untuk membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran.
• Sebagai kegiatan penutup, guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menanyakan kesan-kesan para siswa atas kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan ini.
V. Sumber/Bahan/Alat
• Buku Matematika SD Kelas 5 dari berbagai sumber.
• Buku yang relevan lainnya.
VI. Penilaian
Jenis tes : lisan dan tertulis
Bentuk tes : essay
1. Pretes : menguji kemampuan siswa tentang perbandingan pecahan.
2. Proses : mengamati keaktifan siswa selama kegiatan belajar-mengajar.
3. Postes :
a. Umur ayah berbanding umur ibu adalah 3 : 2. Jika umur ayah 45 tahun, hitunglah:
- umur ibu
- jumlah umur ayah dan umur ibu
b. Adik memiliki kelereng merah dan hijau dengan perbandingan 4 : 5. Jika jumlah kedua jenis kelereng tersebut 315 butir, hitunglah:
- kelereng merah
- kelereng hijau
- selisih kedua jenis kelereng tersebut
Jawaban postes:
a. 1 Umur ayah/umur ibu = 3/2
45/umur ibu = 3/2
45 x 2 = umur ibu x 3
90 = umur ibu x 3
Umur ibu = 90/3
Umur ibu = 30 tahun
2. Jumlah umur ayah dan umur ibu = 45 + 30
Jumlah umur ayah dan umur ibu = 75 tahun
b. 1 Kelereng merah = 4/(4 + 5) x 315
Kelereng merah = 4/9 x 315
Kelereng merah = 140 butir
2. Kelereng hijau = 5/(4 + 5) x 315
Kelereng hijau = 5/9 x 315
Kelereng hijau = 175 butir
3. Selisih kedua jenis kelereng = kelereng hijau – kelereng merah
Selisih kedua jenis kelereng = 175 – 140
Selisih kedua jenis kelereng = 35 butir

Mengetahui Dumai, 04 Maret 2009
Supervisor Observer




Drs. ZULKIFLI ZAHARI AFRIANI
NIP.19631001 198210 1 001 NIM. 814508131





Lampiran 1 c

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Standar Kompetensi:
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
Indikator:
• Menentukan tema
• Menentukan tokoh
• Menentukan latar
• Menentukan amanat
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini, siswa mampu:
• Menentukan tema
• Menentukan tokoh
• Menentukan latar
• Menentukan amanat
II. Materi Ajar
• Cerita Anak
• Unsur Intrinsik Cerita
III. Metode pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Latihan
• Interogatif
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)
Dalam kegiatan ini, guru:
• Melakukan orientasi kelas.
• Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini beserta tujuannya.
• Melakukan apersepsi dengan mengkonstruksikan pengalaman dan pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Dalam kegiatan ini guru:
• Menjelaskan materi pembelajaran.
• Bertanya jawab tentang unsur intrinsik cerita dengan siswa.
• Membacakan cerita anak dan siswa diminta untuk menyimak cerita yang dibacakan tersebut.
• Mengadakan evaluasi dengan meminta masing-masing siswa merumuskan pertanyaan yang berhubungan dengan tema, tokoh, latar, dan amanat dengan menggunakan metode interogatif, yaitu kata tanya apa, siapa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
• Menyampaikan nilai-nilai moral dan edukasi yang terdapat dalam puisi.
• Memberikan motivasi kepada siswa.
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
• Dengan bantuan dan arahan guru, siswa diminta untuk membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran.
• Sebagai kegiatan penutup, guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menanyakan kesan-kesan para siswa atas kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan ini.
V. Sumber/Bahan/Alat
• Buku Bahasa Indonesia SD Kelas 5 dari berbagai sumber.
• Teks cerita anak.
• Buku yang relevan lainnya.
VI. Penilaian
Jenis tes : lisan
Bentuk tes : essay
1. Pretes : menguji kemampuan siswa tentang unsur intrinsik cerita.
2. Proses : mengamati keaktifan siswa selama kegiatan belajar-mengajar.
3. Postes : Buatlah pertanyaan dengan menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, dan di mana untuk menggambarkan unsur intrinsik cerita tema, tokoh, latar, dan amanat!
Jawaban postes:
1. Apa yang menjadi tema cerita Rama Harimau? kebijaksanaan
2. Siapa pelaku cerita tersebut? Rama Harimau, Loreng, Semut merah
3. Kapan cerita itu terjadi? Pada zaman dahulu
4. Di mana tempat kejadian cerita Rama Harimau? Di hutan rimba
5. Apa yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam cerita tersebut? Kita harus bersikap bijaksana terhadap orang lain dan tidak boleh berbuat sewenang-wenang.

Mengetahui Dumai, 10 Maret 2009
Supervisor Observer




Drs. ZULKIFLI ZAHARI AFRIANI
NIP.19631001 198210 1 001 NIM. 814508131






















Lampiran 1 d

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/2
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Standar Kompetensi:
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
Indikator:
• Menentukan tema
• Menentukan tokoh
• Menentukan latar
• Menentukan amanat
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini, siswa mampu:
• Menentukan tema
• Menentukan tokoh
• Menentukan latar
• Menentukan amanat
II. Materi Ajar
• Cerita Anak
• Unsur Intrinsik Cerita
III. Metode pembelajaran
• Ceramah
• Tanya jawab
• Latihan
• Interogatif
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (± 10 menit)
Dalam kegiatan ini, guru:
• Melakukan orientasi kelas.
• Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini beserta tujuannya.
• Melakukan apersepsi dengan mengkonstruksikan pengalaman dan pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Dalam kegiatan ini guru:
• Menjelaskan materi pembelajaran.
• Bertanya jawab tentang unsur intrinsik cerita dengan siswa.
• Membacakan cerita anak dan siswa diminta untuk menyimak cerita yang dibacakan tersebut.
• Mengadakan evaluasi dengan meminta masing-masing siswa merumuskan pertanyaan yang berhubungan dengan tema, tokoh, latar, dan amanat dengan menggunakan metode interogatif, yaitu kata tanya apa, siapa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
• Menyampaikan nilai-nilai moral dan edukasi yang terdapat dalam puisi.
• Memberikan motivasi kepada siswa.
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
C. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
• Dengan bantuan dan arahan guru, siswa diminta untuk membuat kesimpulan terhadap materi pembelajaran.
• Sebagai kegiatan penutup, guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menanyakan kesan-kesan para siswa atas kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan ini.
V. Sumber/Bahan/Alat
• Buku Bahasa Indonesia SD Kelas 5 dari berbagai sumber.
• Teks cerita anak.
• Buku yang relevan lainnya.
VI. Penilaian
Jenis tes : lisan
Bentuk tes : essay
1. Pretes : menguji kemampuan siswa tentang unsur intrinsik cerita.
2. Proses : mengamati keaktifan siswa selama kegiatan belajar-mengajar.
3. Postes : Buatlah pertanyaan dengan menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, dan di mana untuk menggambarkan unsur intrinsik cerita tema, tokoh, latar, dan amanat!
Jawaban postes:
1. Apa yang menjadi tema cerita Putri Gisela? Petualangan
2. Siapa pelaku cerita tersebut? Putri Gisela, Pangeran Jonathan
3. Kapan cerita itu terjadi? Zaman dahulu
4. Di mana tempat kejadian cerita Putri Gisela? Dalam sebuah hutan
5. Apa yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam cerita tersebut? Sesama manusia tidak boleh menghina dan mencaci seseorang,didalam keburukan atau kejelekan seseorang terdapat atau mempunyai sifat yang terpuji


Mengetahui Dumai, 13 Maret 2009
Supervisor Mahasiswa





ZULKIFLI ZAHARI AFRIANI
NIP.19631001 198210 1 001 NIM 814508131











Lampiran 1 e
TEKS CERITA ANAK
RAMA HARIMAU
Pada zaman dahulu, di suatu hutan rimba, hiduplah seekor hariamu besar yang dijuluki Rama Harimau. Rama Harimau terkenal sangat bijaksana dan baik hati. Meskipun ia hewan yang kuat tetapi ia tidak sombong dengan kelebihannya itu. Karena itulah ia dipilih sebagai pemimpin seluruh binatang di hutan.
Rama Harimau mempunyai putra bernama si Loreng. Tidak seperti Rama Harimau yang dikagumi hewan-hewan di hutan, si Loreng dibenci hewan lain. Selain sangat jahil, ia juga sangat sombong. Si Loreng sering sering menindas binatang yang ada di hutan.
Suatu hari, si Loreng bertemu Semut Merah. Segera sarang Semut Merah ia tutup menggunakan batu. “Biar saja Semut itu mati, lagi pula para semut terlalu lemah untuk hidup” kata si Loreng. Namun, si Loreng tidak tahu kalau Semut Merah ituselamat dan mengadukan perbuatannya kepada Rama Harimau. Begitu si Loreng pulang, Rama Harimau langsung menegur dengan sangat keras.
Esok paginya, dengan disaksikan seluruh penghuni hutan, Rama Harimau menghukum si Loreng. Ia harus masuk ke gua dalam waktu tiga hari dan pintu gua akan ditutup dengan batu. Rama Harimau berharap putranya itu dapat merasakan penderitaan yang pernah dialami Semut Merah. Rama Harimau juga berharap agar putranya dapat mengubah sikap buruknya.
Dengan dihukumnya si Loreng, para binatang di hutan semakin menghormati Rama Harimau. Tindakan Rama Harimau tersebut mencerminkan kebijaksanaan. Meskipun yang bersalah anaknya sendiri, ia tidak segan menghukum anaknya itu. Watak si Loreng mulai berubah. Ia tidak lagi sombong dan jahil. Kini ia mulai meneladani sikap Rama Harimau, ayahnya yang bijaksana.



















Lampiran 1 f

TEKS CERITA ANAK

PUTRI GISELA

Dalam suatu hutan yang gelap da penuh dengan phon besar, tinggal seorang wanita tua yang bernama Gisela. Ia hidup seorang diri. Tidak ada seorangpun yang mau menemaninya karena wajahnya yang buruk. Penduduk disekitar itu menyebutnya “Penyihir Tua”. Anak-anak dilarang bermain didekat rumahnya.
Gisela hanya berteman dengan burung-burung yang terbang dan bertengger di atap rumahnya. Sambil bernyanyi-nyayi, Gisela bermain dengan burung-burung itu. Ia merasa bahagia mempunyai teman meskipun hanya burung. Kepada burung-burung itulah Gisela menvurahkan segala perasaannya.
Sebenarnya, Gisela adala seorang putri raja di negeri Anta. Ia disihir oleh penasehat kerajaan. Oleh karena itu, ia beubah menjadi wanita tua. Ia difitnah dan dianggap sebagai penjelmaan iblis jahat. Gisela diusir dari istana.
Suatu malam, ketika Gisela sedang menyalakan obor untuk menerangi rumahnya, ada seorang berkuda menhampiri gubunknya. Ternyata, orang itu adalah pemuda yang cakap. Pemuda itu berkata, “Permisi, Nenek yang baik. Saya tersesat dan kemalaman. Bolehkan saya menumpang tidur dirumah nenek?” Gisela menjawab,“Oh, tentu saja. Silahkan masuk. Apakah kamu sudah makan? Kalau belum, aku akan menyiapkan makanan untukmu.” Gisela senang karena ada yang mau berbicara padanya. Sebenarnya, ia sedikit kecewa karena dianggap sudah tua.
Sambil menyiapkan makanan, Gisela bertanya pada pemuda itu, “Siapakah kamu? Mau kemanakah kamu? Pemuda itu menjawab,”Aku Pangeran Jonathan. Aku mau ke negeri Anta. Disana ada sayembara. Raja sedang mencari putrinya yang hilang. Katanya, putrinya disihir oleh penasehat kerajaan. Penasehat kerajaan dihukum. Sekarang, ia sedang mencari putrinya.”
Gisela terkejut bercampur senang dan sedih. Senang, karena ayahnya mencarinya. Sedih karena ia tidak tahu caranya menjadi muda kembali. Tanpa disadarinya, ia bergumam,”Apakah benar warga dinegeri Anta menginginkan aku kembali?” Pangeran Jonathan mendengar ucapan Gisela dan bertanya,”Nek, siapakah nenek ini? Mengapa nenek tinggal di seorang diri di hutan ini?” Dengan sedih Gisela menjawab, “Sebenarnya, aku ini Gisela, putri raja Anta. Aku disihir menjadi tua. Aku ingin kembali, tetapi pasti tidak ada seorangpun yang menyukaiku. Wajahku buruk dan tua.”
Pangeran Jonathan berkata,”Jangan khawatir, Gisela. Aku akan membantumu supaya kamu bisa berubah. Aku yakin, kamu pasti seorang putri yang cantik, yang sangat cantik…!”. Setelah ia mengucapkan kata-kata yang terakhir itu, tiba-tiba…keluar asap dari tubuh Gisela…dan Gisela berubah kembali menjadi Putri Gisela yang cantik. Rupanya, Gisela dapat berubah jika ada seorang pangeran yang menyebutnya cantik.
Gisela senang sekali. Bersama Pangeran Jonathan, Gisela kembali ke negeri Anta. Raja Anta senang sekali melihat putrinya kembali. Akhirnya, Gisela menikah dengan Pangeran Jonathan dan hidup bahagia.











Lampiran 2 a
LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN I DAN II
SISTEMATIKA LAPORAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V/2
Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan)

Masalah yang akan diatasi:
- Rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran tentang pecahan yang berhubungan dengan masalah perbandingan.
- Perhatian siswa terhadap proses pembelajaran rendah sehingga mengakibatkan nilai siswa di bawah kategori cukup dan kurang dari standar penilaian.
- Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang.
Cara mengatasinya:
- Melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas dengan dua siklus.
- Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran sesuai degan skenario yang telah dipersiapkan sebelumnya.
- Memaksimalkan bimbingan dan latihan kepada setiap siswa.
Hasilnya:
- Perolehan nilai siswa terhadap materi pembelajaran meningkat secara signifikan (di atas kategori cukup).
- Partisipasi aktif siswa selama proses pembelajaran juga meningkat.
- Ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal tercapai.
Hal-hal yang unik:
- Siswa yang lemah termotivasi oleh siswa yang lebih pandai.
- Siswa berhasil mencapai target perolehan nilai di atas kategori cukup baik.
- Tidak ada lagi siswa yang bermain-main selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
















Lampiran 2 b
LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN I DAN II
SISTEMATIKA LAPORAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V/2
Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan)

Masalah yang akan diatasi:
- Rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran tentang menyimak cerita.
- Kurangnya perhatian dan partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung sehingga mengakibatkan nilai siswa di bawah kategori cukup dan kurang dari standar penilaian.
- Tingkat gangguan kelas tinggi mengakibatkan suasana pembelajaran tidak kondusif bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan menyimaknya.


Cara mengatasinya:
- Melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas dengan dua siklus.
- Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran sesuai degan skenario yang telah dipersiapkan sebelumnya.
- Menggunakan metode interogatif untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa.

Hasil yang diperoleh:
- Perolehan nilai evaluasi siswa sangat memuaskan karena di atas kategori cukup.
- Ketuntasan klasikal dan ketuntasan individu tercapai dengan tingkat persentase 100%.
- Suasana pembelajaran berlangsung dengan kondusif dan tingkat partisipasi aktif siswa selama belajar juga tinggi.
Hal-hal yang unik:
- Siswa belajar lebih nyaman karena kondisi kelas sangat kondusif.
- Tidak ada lagi siswa yang membuat keributan selama proses pembelajaran.









Lampiran 3
LAPORAN PERBAIKAN SIKLUS I DAN SIKLUS II

Nama Mahasiswa : AFRIANI
NIM : 814508131
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
Jumlah Pembelajaran : 2 pembelajaran (eksakta dan noneksakta)
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : Kelas V SDN 009 Bukit Kapur
3 Maret 2009, 5 Maret 2009, 10 Maret 2009, 13 Maret 2009
Masalah yang menjadi fokus perbaikan:
1. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat dan belum optimal.
2. Kurangnya dalam memberikan latihan dan bimbingan kepada siswa.
3. Tingkat gangguan kelas tinggi.
4. Perhatian dan partisipasi aktif siswa selama proses pembelajaran masih rendah.

Mengetahui Dumai, 10 Maret 2009
Supervisor Observer




Drs. ZULKIFLI ZAHARI AFRIANI
NIP.19631001 198210 1 001 NIM. 814508131


Lampiran 4
KARTU KONSULTASI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PKP S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR : DUMAI B
Nama : Afriani UPBJJ : 16/Pekanbaru
NIM : 814508131 Supervisor : Drs.ZulkifliZahari
NO TANGGAL ISI PERTEMUAN/DISKUSI LAMA PERTEMUAN/
DISKUSI TANDA TANGAN SUPERVISOR




























Topik:






Masalah:






Saran dan Masukan:

KARTU KONSULTASI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PKP S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR : DUMAI B
Nama : Afriani UPBJJ : 16/Pekanbaru
NIM : 814508131 Supervisor : Drs.ZulkifliZahari
NO TANGGAL ISI PERTEMUAN/DISKUSI LAMA PERTEMUAN/
DISKUSI TANDA TANGAN SUPERVISOR




























Topik:






Masalah:






Saran dan Masukan:


KARTU KONSULTASI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PKP S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR : DUMAI B
Nama : Afriani UPBJJ : 16/Pekanbaru
NIM : 814508131 Supervisor : Drs.ZulkifliZahari
NO TANGGAL ISI PERTEMUAN/DISKUSI LAMA PERTEMUAN/
DISKUSI TANDA TANGAN SUPERVISOR




























Topik:






Masalah:






Saran dan Masukan:


KARTU KONSULTASI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PKP S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR : DUMAI B
Nama : Afriani UPBJJ : 16/Pekanbaru
NIM : 814508131 Supervisor : Drs.ZulkifliZahari
NO TANGGAL ISI PERTEMUAN/DISKUSI LAMA PERTEMUAN/
DISKUSI TANDA TANGAN SUPERVISOR




























Topik:






Masalah:






Saran dan Masukan:


KARTU KONSULTASI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PKP S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR : DUMAI B
Nama : Afriani UPBJJ : 16/Pekanbaru
NIM : 814508131 Supervisor : Drs.ZulkifliZahari
NO TANGGAL ISI PERTEMUAN/DISKUSI LAMA PERTEMUAN/
DISKUSI TANDA TANGAN SUPERVISOR




























Topik:






Masalah:






Saran dan Masukan:


KARTU KONSULTASI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PKP S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR : DUMAI B
Nama : Afriani UPBJJ : 16/Pekanbaru
NIM : 814508131 Supervisor : Drs.ZulkifliZahari
NO TANGGAL ISI PERTEMUAN/DISKUSI LAMA PERTEMUAN/
DISKUSI TANDA TANGAN SUPERVISOR




























Topik:






Masalah:






Saran dan Masukan:


KARTU KONSULTASI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PKP S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR : DUMAI B
Nama : Afriani UPBJJ : 16/Pekanbaru
NIM : 814508131 Supervisor : Drs.ZulkifliZahari
NO TANGGAL ISI PERTEMUAN/DISKUSI LAMA PERTEMUAN/
DISKUSI TANDA TANGAN SUPERVISOR




























Topik:






Masalah:






Saran dan Masukan:


KARTU KONSULTASI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PKP S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR : DUMAI B
Nama : Afriani UPBJJ : 16/Pekanbaru
NIM : 814508131 Supervisor : Drs.ZulkifliZahari
NO TANGGAL ISI PERTEMUAN/DISKUSI LAMA PERTEMUAN/
DISKUSI TANDA TANGAN SUPERVISOR




























Topik:






Masalah:






Saran dan Masukan:


Lampiran 5
KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT
DALAM PENYELENGGARAAN PKP
Yth.
Kepala UBJJ-UT Pekanbaru
di
Pekanbaru

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Nama : SOPHAN HIDAYAT
NIP : 19770429 200501 1 004
tempat mengajar : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
alamat sekolah : Jl. Panam Bukit Kayu Kapur

Menyatakan bersedia menjadi teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP:
nama : AFRIANI
NIP : 19820427 200604 2 023
program studi : S1 PGSD
tempat mengajar : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai

Demikian agar pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Dumai, 10 Maret 2009
Kepala Sekolah Teman Sejawat




BAHARUDDIN SOPHAN HIDAYAT
NIP 195809051984101001 NIP 197704292005011004


Lampiran 6

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : AFRIANI
tempat tugas : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
alamat : Jl. Panam Bukit Kayu Kapur

Menyatakan bahwa:
nama : SOPHAN HIDAYAT
tempat tugas : SDN 009 Bukit Kapur Kota Dumai
alamat : Jl. Leppin No 54 Dumai.

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PGSD4412 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Dumai, 10 Maret 2009
Teman Sejawat Yang Membuat Pernyataan,
Mahasiswa




SOPHAN HIDAYAT AFRIANI
NIP 197704292005011004 NIM 814508131




Lampiran 7a
LEMBARAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : V
Hari/Tanggal : Selasa, 3 Maret 2009
Fokus Observasi : Peningkatan kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran pecahan yang berhubungan dengan masalah perbandingan.
No. Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar
Ada Tidak
1 Melaksanakan pembelajaran dua arah Ada Pembelajaran terfokus kepada peningkatan kemampuan siswa

2 Melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran Ada Partisipasi siswa tinggi selama KBM
3 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa Ada Penggunaan bahasa sesuai dengan karakteristik siswa
4 Melakukan bimbingan terhadap siswa Ada Bimbingan dan latihan secara intensif
5 Kemampuan dalam menggunakan metode latihan Ada Siswa banyak berlatih selama proses pembelajaran
6 Menggunakan alat evaluasi yang tepat Ada Alat ukur kemampuan siswa sesuai dengan materi ajar
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan Ada Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditetapkan

Mengetahui Dumai, 10 Maret 2009
Supervisor Observer




Drs. ZULKIFLI ZAHARI AFRIANI
NIP.19631001 198210 1 001 NIM. 814508131


Lampiran 7b
LEMBARAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V
Hari/Tanggal : Selasa, 10 Maret 2009
Fokus Observasi : Peningkatan kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran menyimak cerita.
No. Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar
Ada Tidak
1 Menyajikan materi ajar Ada Materi ajar meyimak cerita sesuai dengan kemampuan siswa
2 Melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran Ada Partisipasi siswa tinggi selama KBM
3 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa Ada Penggunaan bahasa Indonesia selama pembebelajaran dengan baik
4 Meminimalisasikan tingkat gangguan kelas Ada Pembelajaran berlangsung dengan kondusif
5 Kemampuan dalam menggunakan metode interogatif Ada Memberikan contoh dan petunjuk kepada siswa
6 Menggunakan alat evaluasi yang tepat Ada Alat ukur kemampuan siswa sesuai dengan materi ajar
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan Ada Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditetapkan

Mengetahui Dumai, 10 Maret 2009
Supervisor Observer



Drs. ZULKIFLI ZAHARI AFRIANI
NIP.19631001 198210 1 001 NIM. 814508131

Tidak ada komentar:

Posting Komentar